Memberi makan anak kerap membuat kita kehabisan akal. Segala bujukan dan rayuan tak mampu membuat anak membuka mulutnya. Makanan yang sedap-sedap tak membuat anak berselera makan.
Ketika disuapi, anak kadang bertingkah macam- macam, lari ke sana ke mari, dan menangis jika dipaksa. Kadang makanan malah tak dikunyah, tapi diemut di mulut. Berikut beberapa tips membantu Anda mengatasi anak yang sulit makan.
* Waktu Makan
Orang tua sering memaksa anak untuk segera makan. Padahal, saat itu anak mungkin belum mau makan. Sarapan pagi, misalnya, kita langsung memberi makan setelah anak selesai mandi. Padahal, sebagian anak perlu waktu agar selera makannya bangkit.
Cobalah mengenali waktu lapar anak dengan memberinya makanan ringan lebih dulu. Jika anak makan dalam jumlah yang besar, berarti dia lapar. Jangan kita samakan waktu makan anak dengan orang dewasa.
* Suasana Tenang
Banyak hal bisa mempengaruhi ketenangan ketika makan. Pada saat makan pandangan anak jangan sampai terpaku pada satu hal. Untuk mendukung ketenangan, biarkan dia makan bersama boneka atau mainan kesayangan.
* Banyak Pilihan
Anak bisa bosan terhadap suatu makanan. Karena itu kita juga harus mempersiapkan makanan lain. Selain menghindari kejenuhan, makanan cadangan memberi kesempatan pada anak untuk mencoba sesuatu yang baru. Pilihan makanan ini harus mempunyai kualitas yang sama. Menu makanan anak seharusnya memang divariasikan.
* Biarkan Berantakan
Umumnya anak balita lahap jika dibiarkan makan sendiri. Hasilnya memang berantakan. Kita perlu ada di sampingnya untuk mengontrol.
* Contoh yang Baik
Dalam semua hal, anak memperhatikan tingkah laku orang tua. Orang tua menjadi anutannya. Begitu juga dalam hal makan. Dia berusaha mengikuti bagaimana cara orang tuanya makan. Selain itu, agar anak mau mencoba makanan yang disajikan, minta dia melihat kita makan.
* Yang Penting Habis
Umumnya anak balita makan dengan lambat. Kita dibuatnya kesal dan tak sabar. Kita menganggap anak malas dan makannya main-main. Sebetulnya, walau lambat asalkan habis merupakan hal yang baik bagi anak. Apalagi jika dia mulai belajar makan sendiri. Biarkan makanannya berantakan, berserakan di mana- mana. Hargailah bahwa itu adalah cara dia makan.
* Suasana Menyenangkan
Buatlah suasana makan di rumah senyaman dan sesantai mungkin. Bebas dari suara bising. Ajak anak makan di tempat yang disukainya. Lalu biarkan anak menghabiskan makanan sesuai keinginannya karena anak punya selera makan sendiri. Bila sudah merasa kenyang, dia akan berhenti.
* Anak Memilih
Jangan menyajikan makanan pada anak-anak yang itu-itu saja. Ini bisa membuat anak bosan, walau tadinya dia menyukai makanan itu. Sekali-kali beri kesempatan anak memilih makanan yang diinginkannya, walau makanan yang dia pilih mungkin tidak bergizi. Dukung dia menyantap makanan yang dipilihnya itu. (**/int)
Ilustrasi. |
* Waktu Makan
Orang tua sering memaksa anak untuk segera makan. Padahal, saat itu anak mungkin belum mau makan. Sarapan pagi, misalnya, kita langsung memberi makan setelah anak selesai mandi. Padahal, sebagian anak perlu waktu agar selera makannya bangkit.
Cobalah mengenali waktu lapar anak dengan memberinya makanan ringan lebih dulu. Jika anak makan dalam jumlah yang besar, berarti dia lapar. Jangan kita samakan waktu makan anak dengan orang dewasa.
* Suasana Tenang
Banyak hal bisa mempengaruhi ketenangan ketika makan. Pada saat makan pandangan anak jangan sampai terpaku pada satu hal. Untuk mendukung ketenangan, biarkan dia makan bersama boneka atau mainan kesayangan.
* Banyak Pilihan
Anak bisa bosan terhadap suatu makanan. Karena itu kita juga harus mempersiapkan makanan lain. Selain menghindari kejenuhan, makanan cadangan memberi kesempatan pada anak untuk mencoba sesuatu yang baru. Pilihan makanan ini harus mempunyai kualitas yang sama. Menu makanan anak seharusnya memang divariasikan.
* Biarkan Berantakan
Umumnya anak balita lahap jika dibiarkan makan sendiri. Hasilnya memang berantakan. Kita perlu ada di sampingnya untuk mengontrol.
* Contoh yang Baik
Dalam semua hal, anak memperhatikan tingkah laku orang tua. Orang tua menjadi anutannya. Begitu juga dalam hal makan. Dia berusaha mengikuti bagaimana cara orang tuanya makan. Selain itu, agar anak mau mencoba makanan yang disajikan, minta dia melihat kita makan.
* Yang Penting Habis
Umumnya anak balita makan dengan lambat. Kita dibuatnya kesal dan tak sabar. Kita menganggap anak malas dan makannya main-main. Sebetulnya, walau lambat asalkan habis merupakan hal yang baik bagi anak. Apalagi jika dia mulai belajar makan sendiri. Biarkan makanannya berantakan, berserakan di mana- mana. Hargailah bahwa itu adalah cara dia makan.
* Suasana Menyenangkan
Buatlah suasana makan di rumah senyaman dan sesantai mungkin. Bebas dari suara bising. Ajak anak makan di tempat yang disukainya. Lalu biarkan anak menghabiskan makanan sesuai keinginannya karena anak punya selera makan sendiri. Bila sudah merasa kenyang, dia akan berhenti.
* Anak Memilih
Jangan menyajikan makanan pada anak-anak yang itu-itu saja. Ini bisa membuat anak bosan, walau tadinya dia menyukai makanan itu. Sekali-kali beri kesempatan anak memilih makanan yang diinginkannya, walau makanan yang dia pilih mungkin tidak bergizi. Dukung dia menyantap makanan yang dipilihnya itu. (**/int)